Ampuh Mana Obat Dokter atau Obat Herbal
Banyak diantara kita yang biasanya bingung dan bertanya-tanya, kira-kira bagus mana antara pengobatan dengan obat herbal atau dengan obat dokter, dan seberapa ampuh dan manjur antara obat herbal atau obat dokter?
Masing-masing cara pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangannya, yang tentunya harapannya adalah bisa sangat bermanfaat bagi kesehatan kita. Hanya saja ketika kita dihadapkan pada pilihan dimana menggunakan obat herbal ataukah obat dokter, apalagi bagi pasien kanker yang sudah didiagnosis menderita penyakit kanker. Karena pasien kanker berpacu dengan waktu, maka terapi pengobatan yang tepat sasaran lebih dianjurkan. Oleh karena itu konsultasikan dengan dokter anda.
Ada baiknya anda terlebih dahulu bisa mengetahui sifat dari masing-masing obat tersebut. Berikut beberapa perbedaan obat dokter dan obat herbal.
Obat Kimia atau Obat Dokter :
- Menghilangkan gejala-gejala yang timbul dari akibat suatu penyakit.
- Bersifat sympthomatis dimana hanya untuk mengurangi rasa sakit atau penderitaan yang dialami pasien.
- Paliatif artinya penyembuhan yang bersifat kemungkinan atau spekulatif, dimana pengobatannya hanya berdasarkan gejala yang ada, bila tepat pemberian obatnya penyakitnya akan sembuh, bila tidak tepat maka endapan sisa obat akan menjadi racun yang berbahaya didalam tubuh.
- Lebih banyak diutamakan untuk penyakit-penyakit yang sifatnya akut (butuh pertolongan segera) seperti magh akut, diare akut, infeksi akut, asma akut dan lain-lain.
- Relatif kurang efektif untuk penyakit yang kronis.
- Reaksinya cepat, dan ada efek sampingnya, bersifat destruktif atau merusak, artinya melemahkan fungsi organ tubuh yang lain, terutama jika dipakai secara terus-menerus dalam jangka waktu lama.
- Ada efek samping yang bisa timbul seperti iritasi lambung dan hati, kerusakan bahkan mengarah ke gagal ginjal, mengakibatkan peningkatan lemak darah dan sebagainya.
- Lebih diarahkan pada sumber penyebab penyakit dan perbaikan fungsi organ-organ tubuh yang rusak.
- Bersifat rekonstruktif atau memperbaiki organ dan membangun kembali organ-organ dan jaringan atau sel-sel yang rusak.
- Bersifat Kuratif artinya benar-benar menyembuhkan karena pengobatannya berpegang pada sumber penyebab penyakit.
- Lebih di utamakan untuk mencegah penyakit, pemulihan penyakit-penyakit komplikasi menahun, serta jenis penyakit yang memerlukan pengobatan lama.
- Efektif jika untuk penyakit kronis yang sulit diatasi dengan obat kimia.
- Dalam dosis, biasanya tidak bersifat toksik, sehingga lebih aman bagi tubuh pasien
- Reaksi bisa cepat bisa lambat, diantaranya tergantung dari komposisi kandungan yang ada dalam obat herbal dan jenis penyakit serta metabolisme tubuh pasien, bersifat konstruktif atau memperbaiki dan membangun kembali organ-organ yang rusak.
- Efek samping yang ditimbulkan hampir tidak ada, asal diramu dengan tepat guna dan dilakukan oleh herbalis yang ahli dan berpengalaman.
Penggunaan pengobatan Herbal dan pengobatan Dokter bagi pasien kanker
Jadi bila diambil kesimpulan tidak ada yang lebih baik antara obat herbal / tradisional dengan obat kimia, karena tergantung pada situasi dan kondisi Anda. Semisal pada kasus darurat seperti perdarahan, obat kimia / dokter pasti lebih baik digunakan karena reaksinya yang lebih cepat dibandingkan obat herbal, yakni dalam hal mengatasi gejala dan meredam rasa sakit.
Sama halnya berlaku untuk penanganan pasien pada kasus penyakit akut seperti kanker stadium akhir. Karena bersifat darurat, pengobatan konvensional seperti operasi dan bedah lebih efektif karena relatif cepat.
Peran utama dari tanaman obat adalah meningkatkan daya tahan tubuh pasien dan anti oxidant, regenerasi sel serta detoxifikasi racun. Pasien yang sedang menjalani terapi pengobatan konvensional misalnya kemoterapi, umumnya daya tahan tubuhnya akan menurun drastis. Dengan menurunnya daya tahan tubuh akan mengakibatkan sel-sel kanker yang sudah ada akan lebih mudah menyebar dan sisa-sisa sel kanker yang tidak terangkat atau belum hilang meski sudah dioperasi akan bisa berkembang atau kambuh lagi.
Beberapa pasien kanker yang cara pengobatannya dikombinasikan, antara cara konvensional (pengobatan dari dokter) dengan tanaman obat, sel darah merah dan sel darah putihnya tidak mengalami penurunan, kalau dibandingkan dengan pasien yang hanya menjalani terapi konvensional saja. Jadi jika dikombinasikan sistem imun atau kekebalan tubuhnya masih terjaga.
Peranan lainnya dari tanaman obat atau herbal adalah bisa melokalisir sel-sel kanker sehingga tidak menyebar dan bisa lebih mudah diangkat lewat tindakan operasi.
Peranan lainnya dari tanaman obat atau herbal adalah bisa melokalisir sel-sel kanker sehingga tidak menyebar dan bisa lebih mudah diangkat lewat tindakan operasi.
Dalam kondisi tersebut jika pasien menginginkan, obat tradisional dapat tetap diberikan tetapi tidak dapat digunakan secara tunggal melainkan dapat dikombinasikan penggunaannya bersama obat kimia dan obat medis lainnya yang diperlukan.
Pada saat seperti itu, fungsi obat herbal lebih dititikberatkan pada peningkatakan efektifitas pengobatan sekaligus ada upaya untuk mengurangi efek samping yang merugikan akibat pemakaian obat kimia.
Berbeda halnya pada pasien dengan kondisi yang boleh dikatakan masih aman, misal stadium awal pada kanker. Penggunaan obat herbal masih dapat digunakan secara tunggal atau jika diinginkan, bisa juga dikombinasikan dengan obat kimia untuk meningkatkan efektifitas pengobatannya, tentunya dengan memberi selang waktu pemakaian antara kedua jenis cara pengobatan tersebut.
Kecepatan Reaksi Obat Herbal Dan Obat Dokter
Kecepatan reaksi antara kedua jenis obat tersebut bisa berbeda. Berkaitan dengan mekanisme kerja dari kedua jenis obat tersebut. Obat kimia bekerja dengan menghilangkan gejala atau penyebab dan meredam rasa sakit. Jadi terkesan reaksinya cepat, padahal bisa jadi hanya untuk sementara yaitu untuk meredam gejalanya saja.
Obat herbal bekerja langsung pada sumbernya dengan memperbaiki keseluruhan sistem tubuh yakni dengan memperbaiki sel-sel, jaringan, dan organ-organ tubuh yang rusak serta meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh untuk berperang melawan penyakit. Sehingga obat herbal terkesan lebih lambat jika dibandingkan dengan pengobatan konvensional atau pengobatan kimia.
Kesimpulannya adalah, pilihan ada pada Anda.
Apabila memakai obat kimia tanyakan pada dokter anda mengenai manfaat, komposisi, aturan pakai dan efek samping obat.
Dan jika memakai herbal atau obat tradisional, ketahui manfaatnya, kandungannya, aturan pakai, dosis, testimoni orang yang sudah konsumsi (berbagi pengalaman lebih dianjurkan), yang tentunya ada regulasi yang ada hubungannya dengan register Depkes RI BPOM. Dan diracik oleh herbalis yang ahli dan berpengalaman.
Kesimpulannya adalah, pilihan ada pada Anda.
Apabila memakai obat kimia tanyakan pada dokter anda mengenai manfaat, komposisi, aturan pakai dan efek samping obat.
Dan jika memakai herbal atau obat tradisional, ketahui manfaatnya, kandungannya, aturan pakai, dosis, testimoni orang yang sudah konsumsi (berbagi pengalaman lebih dianjurkan), yang tentunya ada regulasi yang ada hubungannya dengan register Depkes RI BPOM. Dan diracik oleh herbalis yang ahli dan berpengalaman.
Dikutip dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar